PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CETIL ALKOHOL TERHADAP KRIM EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)
DOI:
https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i2.1830Abstract
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman polong-polongan yang banyak digemari masyarakat indonesia karena banyak manfaatnya. Salah satunya mengandung senyawa antioksidan yang cocok digunakan sebagai bahan aktif krim wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi cetil alkohol yang berbeda terhadap sifat fisik krim. Cetil alkohol merupakan salah satu bahan berfungsi sebagai emulgator yang dapat mengurangi tegangan antar muka antara minyak dan air serta dapat meningkatkan viskositas sediaan krim. Pengujian sifat fisik krim meliputi organoleptik, pH, jenis krim, dan daya sebar. Dalam penelitian ini, sifat fisik dari masing-masing formulasi diuji dan mendapatkan hasil uji organoleptik ketiga formula berwarna putih, aroma mawar, dan bentuk F1, F2, F3 (tidak terlalu kental, kental, sangat kental). Pada uji keseragaman, ketiga formula menunjukkan komposisi yang beragam. Pada hasil uji pH F1, F2, F3 (7,48; 7,51; 7,68). Pada uji daya sebar dengan beban 50 gram F1, F2, F3 (4,07; 3,23; 3,00), beban 100 gram F1, F2, F3 (4,47; 3,70; 3,43), beban 150 gram F1, F2, F3 (4,97; 4,43; 4,36), beban 200 gram F1, F2, F3 (5,50; 5,16; 5,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak buncis dengan variasi konsentrasi cetil alkohol berpengaruh terhadap karakteristik fisik krim ekstrak buncis meliputi organoleptis, pH, dan daya sebar, tetapi tidak berpengaruh terhadap homogenitas dan tipe krim.
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) is a legume plant that is popular with Indonesian people because of its many benefits. One of them contains antioxidant compounds which are suitable for use as active ingredients in facial creams. This research aims to determine the effect of different cetyl alcohol concentrations on the physical properties of cream. Cetyl alcohol is one of the ingredients that functions as an emulsifier which can reduce the interfacial tension between oil and water and can increase the viscosity of cream preparations. Testing the physical properties of cream includes organoleptics, pH, type of cream, and spreadability. In this research, the physical properties of each formulation were tested and obtained organoleptic test results for the three formulas, white in color, rose aroma, and forms F1, F2, F3 (not too thick, thick, very thick). In the uniformity test, the three formulas showed varying compositions. In the pH test results of F1, F2, F3 (7.48; 7.51; 7.68). In the spreading power test with a load of 50 grams F1, F2, F3 (4.07; 3.23; 3.00), a load of 100 grams F1, F2, F3 (4.47; 3.70; 3.43), a load of 150 grams F1, F2, F3 (4.97; 4.43; 4.36), load 200 grams F1, F2, F3 (5.50; 5.16; 5.00). So it can be concluded that the preparation of chickpea extract cream with varying cetyl alcohol concentrations has an effect on the physical characteristics of chickpea extract cream including organoleptics, pH, and spreadability, but does not affect the homogeneity and type of cream.
Downloads
References
Departemen Kesehatan RI. 1985. Formularium kosmetika Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehartan RI. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Depkes RI.
Khristantyo, Y., Astuti, I.Y., and Suparman, S. 2011. Profil sifat fisik gel antioksidan gel ekstrak buncis (Phaseolus vulgaris) dengan basis CMC Na. Pharmacy, 08(1): 125–139.
Lumentut, N., Edi, H.J. and Rumondor, E.M. 2020. Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan krim ekstrak etanol kulit buah pisang goroho (Musa acuminafe L.) konsentrasi 12.5% Sebagai tabir surya. Jurnal MIPA, 9(2): 42-46.
Mektildis, R. 2018. Formulasi krim ekstrak etanol kulit batang faloak (Sterculia Quadrifida R.Br). Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 1(10): 27-39.
Murrukmihadi, M., Ananda, R., and Handayani, T.U. 2012. Pengaruh penambahan carbomer 934 dan Setil alkohol sebagai emulgator dalam sediaan krim ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinenis L.) terhadap sifat fisik dan aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus. Majalah Farmaseutik, 8(2): 152–157.
Pratasik, M.C.M., Yamlean, P.V.Y., and Wiyono, W. I. 2019. Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan krim ekstrak etanol daun sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.), Pharmacon, 8(2): 261-267.
Rachmawani, N.R. and Oktarlina, R.Z. 2017 . Khasiat Pemberian Buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2, Majority, 6(1): 71–76.
Raymond C Rowe, Paul J Sheskey, M.E.Q. 2020. Pharmaceutical excipients. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, London: Pharmaceutical Press, pp. 633–643.
Sari, N., Samsul, E., and Narsa, A.C. 2021. Pengaruh Trietanolamin pada basis krim minyak dalam air yang berbahan dasar asam stearat dan setil alkohol. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 14: 70–75.
Sihombing, C.N., Nasrul, W., and Rusdiana, T. 2007. Formulasi gel antioksidan ekstrak buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) dengan Menggunakan basis aquapec hv-505. Available at https://pustaka.unpad.ac.id/archives/3680. Diakses tanggal 17 Agustus 2023.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Huriyyah Nabilah Manna, Fitria Abbas Thalib
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.